Belajar Cepat Indeks Pengalaman Karies


INDEKS PENGUKURAN PENGALAMAN KARIES

Halooooo…. Dental people. Kali ini I will share about Indeks DMF-T and def-t. Pembahasan ini penting untuk anda pahami, apa lagi jika anda seorang mahasiswa atau praktisi Terapis gigi dan mulut. Indeks ini selalu digunakan dalam praktek klinik mahasiswa maupun penelitian. Saya sebagai Dosen yang sering mengawasi mahasiswa/i praktek masih sering menemukan mahasiswa yang belum memahami indeks DMF-T dan def-t. “ OMG…. You should not be wrong in determining DMF-T and def-t!!!๐Ÿ˜‚”  Jika pembimbingnya saya, mahasiswa tidak akan bisa mengerjakan pasien kalau dia masih salah menentukan DMF-T dan def-t. Cukup KEJAM bukan????๐Ÿ˜Ž Hal ini bertujuan agar mahasiswa mau belajar dari kesalahan. Menentukan DMF-T dan def-t sebenarnya cukup mudah. Akan tetapi, ada hal-hal yang dapat membingungkan dalam penentuan def-t. Apa saja itu??? let's discuss it…!!!๐Ÿ˜‡
Gambar 1.  Penggunaan Indeks pengalaman karies
Indeks DMFT dan def-t merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengukur pengalaman karies pada seseorang/ suatu komunitas.


Dari gambar 1. Anda sudah dapat mengetahu indeks DMF-T untuk gigi PERMANEN dan def-t untuk gigi SUSU.  Untuk dapat menggunakan indeks ini, You have to know all about this :
1.  Indek ini merupkan indeks yang paling banyak digunakan dan dapat diterima secara universal
2.      Caries based
3.      Dapat digunakan untuk perorangan maupun kelompok
4.  Diperkenalkan oleh Klein dkk thn 1938 saat mempelajari distribusi karies di Hagerstone, Maryland.
So… apa itu pengalaman karies?? PENGALAMAN KARIES GIGI merupakan keadaan gigi geligi seseorang yang pernah mengalami kerusakan &/ hilang &/ perbaikan yang disebabkan oleh karies gigi sedangkan Orang dengan BEBAS KARIES adalah Tidak pernah mengalami kerusakan gigi, hilang ataupun perbaikan yg disebabkan oleh karies, yang terjadi pada gigi sulung dan atau gigi tetap. Pengertiannya sudah tau, nah…. sekarang apa saja KEGUNAAN indek pengalaman karies ini???? Ini simpel banget…tapi tetap saja mahasiswa saya yang di klinik tetap ragu-ragu menjawabnya bahkan sampai tidak tau dengan alasan “ hehehehhe… maaaf pak.. saya LUPA!!! (menjawab dengan wajah nya yang cantik dan pipi kemerah-merahan). Mereka mengharapkan itu berpengaruh terhadap saya. You are wrong. it has NO EFFECT!!!!๐Ÿ˜Ž
Kegunaan indek pengalaman karies ini cukup banyak yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk melihat status karies gigi
2.      Untuk perencanaan upaya promotif dan preventif
3.      Untuk merencanakan kebutuhan perawatan
4.      Untuk membandingkan status pengalaman karies gigi masyarakat dr satu daerah dgn daerah yang lain dan atau membandingkan sebelum dan sesudah program berjalan
5.      Untuk memantau perkembangan status pengalaman karies individu

Gambar 2. Indeks DMF-T
Gambar 3. Indeks def-t
Dari gambar 2 dan 3 anda sudah dapat mengetahui komponen-komponen yang ada didalam DMF-T dan def-t. akan tetapi itu belum cukup lengkap. Mau tau yang LENGKAPNYA seperti apa????” Masuk Pak EKO….”
Yanng termasuk dalam D :
1.      Karies pada pit dan fisur maupun permukaan halus gigi
2.      Ada kerusakan lunak pada dasar dan dinding kavitas
3.      Enamel undermined
4.      Tumpatan sementara
5.      Karies sekunder
6.      Karies pd permukaan akar gigi
7.      Karies pulpa yg masih bisa dirawat
Yg termasuk dalam Missing:
1.      Gangren pulpa, pulpitis kronis, nekrosis pulpa yg sudah tidak bisa dirawat lagi
2.      Gangren radix
Hal2 lain yg perlu diperhatikan saat melakukan penilaian menggunakan indeks DMF-T atau def-t, menurut WHO (1997), yaitu:
1.      Apabila ada gigi yg ditambal sementara, maka gigi tersebut termasuk kriteria D/d 
2.      Apabila ada gigi mempunyai 1 atau lebih tambalan, sedangkan permukaan lainnya berkaries, maka gigi tersebut termasuk dalam kriteria D/d
3.      Apabila ada gigi yang telah ditambal dan timbul karies sekunder di sekelilingnya, maka gigi tersebut termasuk dalam kriteria D/d
4.      Apabila ada tambalan preventif, misalnya penutupan pit & fisur, maka gigi tersebut tidak termasuk kriteria F/f
5.      Apabila ada mahkota palsu karena karies, maka gigi tersebut termasuk kriteria F
6.      Dalam menghadapi gigi susu yang telah hilang, harus hati-hati, krn hilangnya gigi tersebut mungkin karena tanggal secara normal atau dicabut bukan karena karies, sedangkan pemeriksa sulit untuk mempercayai keterangan anak.

Setelah memahami penjelasan diatas, Dental people harus mengetahui beberapa kasus yang masih dianggapi gigi sehat. What is That???  “ Check It Out….”
Gigi yang masih dianggap sehat:
1.      Bintik-bintik putih seperti kapur (White/ Chalky Spots)
2.      Berubah warna atau bintik kasar (discoloured or rough spots), tapi tdk terasa lunak ketika diperiksa dgn explorer
3.      Pit & fissure hitam pada enamel, tdk ada undermined atau jaringan lunak ketika diperiksa dgn explorer
4.      Daerah pit dan enamel yang berwarna gelap, mengkilap, keras yg menunjukkan gejala fluorosis sedang atau berat.
5.      Lesi2 yg tampak disebabkan karena abrasi

Nah…. sekarang yang paling penting adalah…. anda harus mengetahui ini!!! ini yang sering kali membingungkan dalam penentuan apakah masuk kedalam d (decay) atau e (exspoliasi)!!
Gambar 4. Apel Gigi
Jika Dental Peole sudah memahami def-t, pasti  bisa menjawab pertanyaan ini.
1.      Gigi 82 (gigi dua kuadran delapan) masuk kedalam d atau e?
2.      Gigi 72 (gigi dua kuadran tujuh) masuk kedalam d atu e?
3.      Gigi 61 (gigi satu kuadran enam) masuk kedalam f atau e?

Kalau belum bisa terjawab atau ragu-ragu, jangan kwhatir anda akan mengerti jika membaca artikel ini sampai selesai.

“sebelam saya jawab, anda harus memahami ini terlebih dahulu…!!!”

HAL2 YG SERINGKALI MEMBINGUNGKAN DALAM MENENTUKAN KOMPONEN DMF-T/ def-t

PERTIMBANGAN KLINIS MENGENAI GIGI RUSAK KARENA KARIES YG MASIH DAPAT DITAMBAL ATAU HARUS DICABUT UNTUK BEBERAPA ALASAN
Misalnya:
Gigi molar yang karies telah sampai ke pulpa yang sebenarnya masih dapat ditambal, namun karena keadaan peralatan, maka gigi tersebut lalu diindikasikan untuk dicabut.
Berdasarkan khasus tersebut, gigi tersebut tetap masuk kedalam D bukan M karena Indeks DMF-T untuk mengukur pengalaman karies bukan berdasarkan kondisi apakah ada peralatan atau tidak.

Gigi susu yang berkaries kecil degan kegoyahan/ tidak goyah, dan terlihat gigi tetap penggantinya sdh muncul tetap masuk kedalam d bukan e. WHY…? karena kegoyahan gigi (Mobility derajat 3 sekali pun) atau persistensi bukanlah proses perjalanan karies.

Gigi susu berkaries besar yg masih bisa ditambal tapi goyah karena sdh masanya tanggal tetap dimasukan kedalam d bukan e.

Harus dipahami bhw indeks DMF-T/ def-t dibuat untuk menilai karies, sedangkan goyahnya gigi dan persistensi tersebut di atas bukan karena karies, tapi karena persistensinya atau memang sdh masanya tanggal, walaupun pada rencana perawatannya, gigi tersebut perlu dicabut.

Jawaban:
1      Gigi 82 (gigi dua kuadran delapan) masuk kedalam d atau e? e
    Gigi 72 (gigi dua kuadran tujuh) masuk kedalam d atu e? d
3     Gigi 61 (gigi satu kuadran enam) masuk kedalam f atau e? f


Dental Peole……… cukup SEKIAN yang dapat saya sampaikan jika ada yang ingin ditanyakan, anda dapat menuliskan pertanyaan anda di kolom komentar.

Semoga sharing kita ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin. See U Next Time…
By. Muliadi., S.Si.T., CH., CHt

Sumber Rujukan :

Sundoro EH. Serba-Serbi Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 2005.
Hobdell M, at al. Global Goals for Oral Health 2020. International Dental Journal . 2020;53: 285- 88

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Cepat Indeks OHI-S